MAKALAH LINGKUNGAN PENDIDIKAN
MAKALAH
LINGKUNGAN
PENDIDIKAN
Disusun Oleh
:
AZHAR.NET
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan taufik dan hidayahNya kepada penulis sehingga pada
kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan makalah dengan Judul “ Lingkungan
Pendidikan”
Dalam penyusun makalah ini, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini tidak akan terwujud dan dapat
selesai tanpa adanya bantuan berbagai pihak, baik yang bersifat secara langsung
maupun tidak langsung.sehingga tidak ada kata yang lebih mulia diucapkan selain
kata terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
telah membantu dan membimbing penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penulis
mengakui bahwa didalamnya masih jauh dari kesempurnaan, mengingat waktu yang
diberikan sangat terbatas, untuk itu penulis berharap segala kritik dan saran
yang bersifat membangun, penulis terima dengan hati terbuka, semoga penyusunan
laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, Amiinn....
Penulis
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................... i
KATA PENGANTAR.......................................... ii
DAFTAR ISI.............................................. iii
BAB I PENDAHULUAN...................................... 1
A. Latar
Belakang ............................... 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………............. 1
C. Tujuan Pembuatan Makalah ..................... 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A.
Pengertian pendidikan
....................... 2
B.
Pengertian
Lingkungan Pendidikan ............ 3
C.
Fungsi
Lingkungan Pendidikan ................. 4
D.
Ragam Bentuk
Lingkungan Pendidikan ........... 5
E.
Peranan
Lingkungan Pendidikan ................ 10
BAB III ............................................. PENUTUP 12
A. Simpulan...................................... 12
B. Saran......................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.......................................... 13
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan
dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang
lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.
Dalam perkembangannya kemajuan sebuah
pendidikan juga didukung oleh layaknya lingkungan pendidikan yang ada. Lingkungan atau
tempat berlangsungnya proses pendidikan yang meliputi pendidikan keluarga,
sekolah, dan masyarakat. Sebab bagaimanapun bila berbicara tentang lembaga
pendidikan sebagai wadah berlangsungnya pendidikan, maka tentunya akan
menyangkut masalah lingkungan dimana pendidikan tersebut dilaksanakan. Setiap
orang yang berada dalam lembaga pendidikan tersebut (keluarga, sekolah, dan
masyarakat), pasti akan mengalami perabahan dan perkembangan menurut warna dan
corak institusi tersebut.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat di rumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apa itu pendidikan?
2. Apa saja yang
merupakan lingkungan pendidikan?
3. Apa fungsi lingkungan
pendidikan?
C. Tujuan Pembuatan Makalah
Tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui dan
memahami pengertian dari lingkungan pendidikan.
2. Untuk mengetahui ada
beberapa macam lingkungan pendidikan.
3. Untuk mengetahui dan
memahami fungsi dari lingkungan pendidikan.
4. Untuk mengetahui dan
memahami peranan-peranan lingkungan pendidikan terhadap pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan
dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan
orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.[1] Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada
cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan.
Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar,
sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.
Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah
tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, yaitu
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak itu, agar
mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Sedangkan menurut UUNo. 2 Tahun 1989 pendidikan adalah
usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.
Ada beberapa faktor dalam pendidikan
diantaranya adalah :
1. Faktor tujuan
Secara
singkat dikatakan bahwa tujuan pendidikan nasional ialah
untuk kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya.
2. Faktor pendidik
Faktor
pendidik ini merupakan orang yang memikul pertanggungjawaban untuk
mendidik. Meliputi : orang dewasa, orang tua, Guru, pemimpin masyarakat,
pemimpin agama,
3. Faktor anak didik
Dalam faktor anak didik setiap orang yang menerima pengaruh dari
seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan.
4. Faktor alat pendidik
Yang dimaksud faktor alat didik adalah suatu
tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk terciptanya suatu tujuan
pendidik yang tertentu.
5. Faktor lingkungan
Faktor ini merupakan faktor yang sangat menentukan
yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab
bagaimanapun anak tinggal dalam satu lingkungan yang disadari atau tidak pasti
akan mempengaruhi anak. Faktor lingkungan ini meliputi : lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat / organisasi pemuda.
B. Pengertian Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar
manusia, baik berupa benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa
yang terjadi termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan
pengaruh kuat kepada individu. Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung
dan lingkungan tempat anak bergaul. Lingkungan ini kemudian secara khusus
disebut sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggungjawab yang
secara khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut.
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan
ada yang sengaja diadakan (usaha sadar) ada yang tidak usha sadar dari orang
dewasa yang normatif disebut pendidikan, sedang ynag lain disebut pengaruh.
Lingkunga yang dengan sengaja diciptakan untuk mempengaruhi anak ada tiga,
yaitu : lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Ketiga lingkunga ini disebut lembaga pendidikan atau satuan pendidikan.
Lembaga pendidikan adalah organisasi atau kelompok manusia yang
Karena satu dan lain hal memikul tanggung jawab atas terlaksananya pendidikan.
Badan pendidikan itu bertugas memberi pendidikan kepada si terdidik
(Marimba,1980). Secara umum fungsi lembaga pendidikan adalah menciptakan
situasi yang memungkinkan proses pendidikan dapat berlangsung.
Menurut Hasbullah (2003) lingkungan pendidikan mencakup :
· Tempat (lingkungan
fisik), keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
·
Kebudayaan (lingkungan budaya) dengan warisan
budaya tertentu seperti bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan
hidup, dan pandangan keagamaan.
· Kelompok hidup
bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok bermain, desa, perkumpulan
dan lainnya.
Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif apabila
memberikan pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan. Lingkungan
bersifat negatif apabila berpengaruh secara kontradiktif dengan arah dan tujuan
pendidikan. Maka intensitas pengaruh lingkungan terhadap peserta didik
tergantung sejauh mana anak dapat menyerap rangsangan yang diberikan
lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami dan memberikan
fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik.
C. Fungsi Lingkungan Pendidikan
Secara umum lingkungan pendidikan
mempunyai fungsi antara lain :
1) Lingkungan pendidikan
dapat menjamin kehidupan emosional peserta didik untuk tumbuh dan berkembang.
Kehidupan emosional ini sangat penting dalam pembentukan pribadi anak.
2) Lingkungan pendidikan
membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya
baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya, terutama berbagai sumberdaya
pendidikan yang tersedia agar dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal.
3) Lingkungan pendidikan
berfungsi sebagai wahana yang amat besar bagi perkembangan individu dan
masyarakat dalam memperluas dan mempercepat usaha mencerdaskan kehidupan
bangsa.
4) Mengajarkan tingkah
laku umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan tertentu
dalam masyarakat.
5) Di dalam lingkungan
pendidikan dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik
baik dalam bentuk karier, akademik, kehidupan beragama, kehidupan sosial
budaya, maupun keterampilan lainnya.
D. Ragam Bentuk Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh
pendidikan secara langsung dan tidak langsung. Oleh karena itu, lingkungan
pendidikan ada yang bersifat sosial dan material. Lingkungan pendidikan secara
garis besarnya oleh Ki Hajar Dewantoro dibagi menjadi tiga yang disebut
denga Tri Pusat Pendidikan,yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
1. Lingkungan Keluarga
Manusia ketika dilahirkan di dunia dalam keadaan lemah. Tanpa
pertolongan orang lain, terutama orang tuanya, ia tidak bisa berbuat banyak. Di
balik keadaannya yang lemah itu ia memiliki potensi baik yang bersifat jasmani
maupun rohani.
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak, di lingkungan
keluarga pertama-tama anak mendapatkan pengaruh sadar. Karena itu keluaraga
merupaka kelompok primer yang terdiri dari sejumlah keluarga kecil karena
hubungan sedarah yang bersifat informal dan kodrati dan menjadi lembaga
pendidikan tertua. Keluarga bisa berbentuk keluarga inti (nucleus family :
ayah, ibu, dan anak), ataupun keluarga yang diperluas (di samping inti, ada
orang lain seperti kakek, nenek, ipar dan lain sebagainya).
Anak dalam menjalani pendidikan di lingkungan keluarga biasanya
menghadapi hambatan-hambatan. Hambatan-hambatan tersebut antara lain sebagai
berikut.
a. Anak kurang
mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua.
b. Pigur orangtua yang
tidak mampu memberikan keteladanan pada anak.
c. Sosial ekonomi
keluaraga yang kurang atau sebaliknya yang tidak bisa menunjang belajar.
d. Kasih sayang orangtua
yang berlebihan sehingga cenderung untuk memanjakan anak.
e. Orangtua yang tidak
bisa memberikan rasa aman kepada anak, tuntutan orangtua yang terlalu tinggi.
f. Orangtua yang tidak
bisa memberikan kepercayaan kepada anak.
g. Orangtua yang tidak
bisa membangkitkan inisiatif dan kretifitas kepada anak.
Keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama sangat penting
dalam membentuk pola kepribadian anak. Karena di dalam keluarga, anak pertama
kali berkenalan dengan nilai dan norma. Keluarga didasarkan pada cinta kasih
yang sangat natural, sehingga suasana pendidikan yang berlangsung di dalamnya
berdasarkan kepada suasana yang tanpa memikirkan hak.
Pendidikan keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar,
agama, dan nilai moral, norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan
peserta didik untuk dapat berperan dalam keluarga dan dalam masyarakat.
Dasar-dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya,
meliputi hal-hal berikut.
1) Dorongan/motivasi
cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dengan anak. Cinta kasih ini
mendorong sikap dan tindakan rela menerima tanggungjawab, dan mengabdikan
dirinya untuk sang anak.
2) Dorongan/motifasi
kewajiban moral, sebagai konsekuensi kedudukan orangtua terhadap keturunannya.
Tanggungjawab moral ini meliputi nilai-nilai religius spiritual yang dijiwai
ketuhanan Yang Maha Esa dan agama masing-masing di samping didorong oleh
kesadaran memelihara martabat dan kehormatan keluarga.
3) Tanggungjawab sosial
sebagai bagian dari keluarga, yang pada gilirannya juga menjadi bagian dari
masyarakat, bangsa dan negaranya, bahkan kemanusiaan.
Di sisi lain tanggungjawab pendidikan yang menjadi
beban orangtua sekurang-kurangnya harus dilaksanakan dalam rangka hal-hal
berikut.
1.
Memelihara dan membesarkan anak.
2.
Melindungi dan menjamin kesamaan baik jasmaniah
maupun rohaniah sesuai dengan falsafah hidup dan agama yang dianutnya.
3.
Member pengajarandalam arti yang luas.
4.
Membahagiakan anak baik di dunia dan akhirat.
Dasar-dasar pendidikan yang diberikan kepada anak dari orangtua
meliputi tujuh hal, yaitu dasar pendidikan budi pekerti, dasar pendidikan
sosial, dasar pendidikan intelek, dasar pembentukan kebiasaan pembinaan
kepribadian yang baik dan wajar, dasar pendidikan kekeluargaan, dasar
pendidikan nasionalisme, dan dasar pendidikan agama.
Lingkungan keluarga berpengaruh kepada anak dari sisi perlakuan,
keluarga terhadap anak, kedudukan anak dalam keluarga, keadaan ekonomi
keluarga, keadaan pendidikan keluarga, dan pekerjaan orangtua.
Dari lingkungan keluarga yang harmonis mampu memancarkan
keteladanan kepada anak-anaknya, karena dikatakan pendidikan pertama pada bayi
atau anak itu berkenalan dengan lingkungan serta mendapat pembinaan pada
keluarga.
2. Lingkungan Sekolah
Sebagai akibat dari perkembangan ilmu dan teknologi dan
terbatasnya orangtua dalam kedua hal tersebut, orangtua sangat penting dalam
menyiapkan anak-anak untuk kehidupan mansyarakat. Sekolah memegang peranan
penting dalam pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak. Karena
itu di samping keluagra sebagai pusat untuk pendidikan, sekolah pun mempunyai
fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan kepribadian anak.
Pendidikan di sekolah mencakup pendidikan umum dalam mempersiapkan
peserta didik menguasai kemampuan dasar untuk melanjutkan pendidikan atau
memasuki lapangan kerja. Pendidikan sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan
formal karena ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar, tujuan, isi, metode,
alat-alatnya yang disusun secara eksplisit, sistematis, dan distandarisasikan.
Penjabaran fungsi sekolah sebagai pusat pendidikan formal, terlihat pada tujuan
instruksional, yaitu tujuan kelembagaan pada masing-masing jenis da tingkatan
sekolah.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi
pendidikan berdasarkan asas-asas tanggungjawab berikut ini.
1)
Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan
fungsi dan tujuan yang ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku
yaitu undang-undang pendidikan.
2)
Tanggungjawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi,
tujuan dan tingkat pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan
negara.
3)
Tanggungjawab fungsional ialah tanggungjawab
profesional pengelola dan pelaksana pendidikan.
Sekolah sebagai pendidikan formal dirancang sedemikian rupa agar
lebih efektif dan efisien, yaitu bersifat klasikal dan berjenjang. System klasikal
memungkinkan sejumlah anak belajar bersama dan dipimpin oleh seorang atau
beberapa orang guru sebagai fasilitator. Sekolah memiliki cirri jenjang dapat
dijelaskan sebagi berikut.
a) Jenjang lembaga,
sekolah dirancang dengan berbagai tingkatan, dari Taman Kanak-Kanak (TK) sampai
perguruan tinggi (PT). sebagian dikelola oleh Departemen Pendidikan Nasional
dan sebagian lainnya dikelola oleh Departemen Agama.
b) Jenjang kelas,
berjenjang menurut tingkatan kelas, murid hanya bisa mengikuti pendidikan pada
kelas yang lebih tinggi apabila ia telah mampu menyelesaikan pendidikan di
tingkat sebelumnya. Jenjang kelas ini bervariasi, yaitu di tingkat SD/MI
terdiri dari enam kelas, SMP/MTs terdiri dari tiga kelas, SMA/MA/sederajat
terdiri dari tiga kelas, sedangkan di Perguruaan Tinggi tidak ditentukan dengan
jenjang kelas.
6. Sekolah dianggap
sebagai suatu lingkungan yang paling bertanggungjawab terhadap pendidikan
murid-muridnya, lebih-lebih bila dikaitkan dengan pengabdian sumber daya
manusia yang berkualitas untuk dapat bersaing secara global. Maka pembangunan
sekolah dianggap sebagai investasi yang prosfektif demi menyongsong kemajuan
bangsa.
3. Lingkungan Masyarakat
Pendidikan dalam lingkungan masyarakat tampaknya sudah lebih maju
dibandingankan dengan pendidikan dalam lingkungan keluarga dan lingkungan
sekolah. Karena masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar
pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Pandangan hidup, cita-cita
bangsa, sosial budaya, dan perkembangan ilmu pengetahuan akan mewarnai keadaan
masyarakat tersebut.
Masyarakat turut serta memikul tanggungjawab pendidikan. Pendidika
kemasyarakatan merupakan wahana yang amat besar artinya bagi perkembangan
individu dan masyarakat sebagai gerakan yang memperluas dan mempercepat usaha
mencerdaskan bangsa.
Dalam menjalani pendidikan di lingkungan masyarakat biasanya akan
mengalami kesulitan-kesulitan, antara lain :
1. Lingkungan fisik dan
nonfisik yang kurang menguntungkan. Lingkungan yang demikian akan banyak
menghambat anak dalam belajar.
2. Tugas yang diberikan
lembaga terlalu berat/banyak, sehingga anak tidak dapat menyelesaikan tugas
tersebut dengan baik. Terlalu banyaknya kegiatan yang diikuti dalam waktu yang
terbatas, bisa menjadi penyebab kegiatan tersebut tidak dilaksanakan dengan
baik dan akan mengalami kesulitan, yang akhirnya hasilnya akan kurang.
3. Apabila nilai
dikembangkan oleh anak berbeda/bertentangan dengan nilai/adat yang ada di
masyarakat maka akan timbul konflik nilai. Kalau terjadi hal demikian biasanya
anak akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dalam diri terhadap lingkungan
tersebut. Keadaan yang demikian biasanya akan berpengaruh terhadap upaya
belajar anak.
Setiap masyarakat mempunyai mempunyai cita-cita,
peraturan-peraturan dan sistem kekuasaan tertentu. Pendidikan dalam Lingkungan
kehidupan.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat
meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan pembentukan
pengetahuan sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
Pendidikan dalam pergaulan masyarakat terutama banyak sekali
lembaga-lembaga pendidikan seperti masjid, surau atau langgar, musholla, madrasah,
pondok pesantren, pengajian, kursus, dan badan-badan pembinaan rohani.
E. Peranan Lingkungan Pendidikan
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan
pendidikan sangat berperan penting dalam memberikan penraguh tersebut. Diantara
peranan lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut.
1. Peranan Lingkungan
Keluarga
Sangat besar peranan kelurga dalam pendidikan, karena keluarga
adalah lingkungan pertama yang memberikan pendidikan kepada anak. Peranan
keluarga tersebut diantaranya adalah :
§ Sebagai pembentuk
pola pikir anak, karena di dalam keluarga, anak pertama kali berkenalan dengan
nilai dan norma.
§ Sebagai pengalaman
pertama bagi masa kanak-kanak, pengalaman ini merupakan factor yang sangat
penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya.
§ Sebagai lingkungan
pendidikan yang memberikan keteladanan, karena keteladanan orangtua akan
menjadi tolat ukur dan menjadi wahana pendidikan moral.
§ Sebagai lingkungan
pendidikan yang berperan dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan agama.
2. Peranan Lingkungan
Sekolah
Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk
kehidupan masyarakat. Maka dari itu, sekolah memegang peranan penting dalam
pendidikan. Karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak dan sekolah pun
berperan dalam pembentukan kepribadian anak. Diantara peranan sekolah dalam
pendidikan adalah sebagai berikut.
§ Sebagai pendidikan
formal yang menumbuhkembangkan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik
agar anak mampu menolong dirinya sendiri dalam hidup sebagai makhluk individu
dan makhluk sosial melalui pembekalan dalam semua bidang studi.
§ Sebagai lingkungan
pendidikan yang perlu memberikan pemahaman tentang pendidikan pancasila, agama,
dan pembinaan watak sesuai dengan nilai dan norma yang hidup dan berkembang di
masyarakat.
§ Sebagai lingkungan
pendidikan yang haru mewujudkan cita-cita bangsa dalam hal mencerdaskan kehidupan
bangsa.
3. Peranan Lingkungan
Masyarakat
Lingkungan masyarakat mempunyai andil yang besar dalam upaya
mencapai tujuan pendidikan nasional, dalam peranannya antara lain :
§ Pendidikan manusia
sebagai makhluk individu, lingkungan masyarakat berperan dalam membantu
pembentukan manusia yang cerdas, sesuai dengan kondisi dan fungsi dari
masing-masing pendidikan tersebut.
§ Pendidikan manusia
sebagai makhluk susila (kemasyarakatan), yang berkaitan dengan nilai-nilai yang
terkandung di dalam pancasila sebagai falsafah hidup bangsa, dan pancasila
sebagai dasar negara.
§ Pendidikan manusia
sebagai makhluk sosial, lingkungan masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung memang ditumbuhkembangkan sebagai makhluk individu dan susila, yang
secara bersama-sama mampu menciptakan kehidupan bersama secara
bertanggungjawab, untuk mencapai kesejahteraan sosial yang dinamis dengan sikap
makaryanya.
§ Pendidikan manusia
sebagai makhluk religious, maka lingkungan masyarakat banyak memberikan andil
dalam pembekalan yang berhubungan dengan masalah keagamaan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan diatas maka dapat
diambil beberapa simpulan antara lain :
1. Lingkungan pendidikan
adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan secara langsung atau tidak
langsung.
2. Lingkungan pendidikan
terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat..
3. Lingkungan keluarga
adalah tempat anak dilahirkan. Disinilah pertama kali ia mengenal nilai dan
norma. Pendidikan di lingkungan keluarga berfungsi untuk memberikan dasar dalam
menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila,dan religius.
4. Sekolah adalah
lingkungan kedua bagi anak. Di sekolah ia mendapatkan pendidikan yang intensif.
Disinilah potensi anak akan ditumbuhkembangkan. Sekolah merupakan tumpuan dan
harapan orangtua dan masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
5. Di lingkungan
masyarakat anak akan mendapat pendidikan. Masyarakat merupakan lingkungan
pendidikan ketiga yang ikut bertanggungjawab dalam upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa..
6. Semua lingkungan
pendidikan sangat berperan besar dalam pelaksanaan pendidikan dalam mencapai
tujuan pendidikan itu sendiri baik bagi diri peserta didik sebagai makhluk
individu maupun sebagai makhluk sosial, susila, serta makhluk religius.
B. Saran
Semoga dengan terselesaikan makalah ini bisa
menjadi inspirasi untuk mengembangkan ke makalah-makalah lain dengan tema yang
berhubungan dengan pendidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ikhsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar
Kependidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Pidarta, Made. 1997. Landasan
Kependidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Kiswan. 2012. Dasar-Dasar
Pendidikan. Ciamis : Darussalam.
Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar Ilmu
Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
TIM Dosen FIP-IKIP Malang. 1988. Pengantar
Dasar-Dasar Kependidikan. Surabaya : Usaha Nasional.
www.wikipedia.com // Peran Lingkungan
Pendidikan di unduh 2 maret 2015
Dimyati dan Mudjiono.
(1994). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Proyek Pembinaan dan
Pengembangan Mutu Tenaga Kependidikan, Depdikbud.
o Hamalik, Oemar.
(1995). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
o Sudjana, Nana.
(1989). Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung : Sinar
Baru.
Komentar
Posting Komentar